Thursday, February 10, 2011

Pembelajaran Kontekstual

     Strategi Pembelajaran Kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan / konteks lainnya.
     Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Selengkapnya, unduh disini

Wednesday, February 2, 2011

10 Tabu Dalam Berkomunikasi

Berkomunikasi dengan anak menjelang remaja memang agak sulit. Jadi, ingat batasannya agar tak semakin menimbulkan masalah.

Berbicara dengan anak remaja sebenarnya tak sulit bila Anda mampu menghindari cara berkomunikasi yang salah. Sebab, terkadang komunikasi bisa membuat situasi yang sudah buruk jadi bertambah buruk. Jadi, apa pun yang Anda lakukan, cobalah untuk menghindari cara bicara yang tak bisa diterima, seperti:
1. Menyalahkan
"Kamu malas, sih, Mama pusing jadinya!" Pernyataan negatif ini bisa menjadi masalah baru atas apa yang sesungguhnya ingin Anda selesaikan. Jika Anda ingin ia membereskan kamar tidur dengan cara menyalahkan, sama halnya memperhebat pertengkaran lebih dari sekadar kamar yang tak beres. Bahkan kini, karakternya menjadi rusak karena telah diperdebatkan.

Sebaiknya, Anda coba hindari berkata, "Mama merasa kamu ...!" Atau, "Mama harap kamu ...!" Tapi cobalah katakan, "Mama belum puas jika tak menyelesaikan apa yang ingin Mama katakan." Atau, "Mama berharap kita setuju dan konsisten dengan keputusan kita. Menurutmu, bisakah kita melakukannya?"
2. Menyindir
"Berhenti bersikap bodoh, dong!" Atau, "Tahu tidak, kamu itu bodoh?" Hindari sindiran seperti ini karena akan sama saja dengan melempar minyak ke arah api, bukan memadamkannya.
3. Menyangkal pentingnya perasaan orang lain
Orang tua kerap berkata, "Mama tahu apa yang kamu rasakan, tapi ..." Padahal, Anda tak tahu apa yang dirasakan sang anak. Atau, mungkin Anda memang tahu tapi menyangkal kesempatan anak remaja Anda untuk menyatakan apa yang dirasakannya, dan justru memperlihatkan padanya, Anda tahu semuanya dan tak mau mendengar.
4. Sarkasme
"Ini memang pintar untuk dilakukan, tapi apakah perlu kamu lakukan?" Kata-kata ini memberi kesan meremehkan, dan menghambat komunikasi lebih lanjut.
5. Membicarakan hal yang sudah lewat
"Dan satu lagi, kamu juga memperlakukan adikmu sangat buruk pada piknik tahun lalu." Atau "Dan ingat, bagaimana dulu kamu merusak sweater Mama yang kamu pinjam?" Anda tak bisa langsung memperbaiki semua masalah di saat yang sama. Melemparkan terlalu banyak masalah dan membawanya ke pembicaraan baru hanya memastikan, Anda tak membahas permasalahan secara jelas.
6. Membuat menangis
"Jangan mulai menangis, atau nanti Mama kasih kamu sesuatu yang betul-betul akan membuat kamu tambah menangis!" Seringkali orang tua berkata demikian. Tapi, menangis adalah respons sebenarnya atas beberapa situasi. Anak remaja yang menangis di depan orang tuanya memperlihatkan rasa sakit hati atau penderitaannya. Hal ini tentu tak mudah bagi kedua pihak, jadi hormatilah perasaan sedih anak remaja Anda.
7. Ceramah
Penggunaan kata-kata, "Harus begini!" atau "Jangan begitu!" kepada anak remaja memberi kesan Anda sedang berceramah. Hal ini akan menghentikan komunikasi antara Anda dengannya. Sebaiknya, cobalah memberi kesan mengajar, bukan menceramahi.
8. Memberi perintah
Kegagalan yang umum dilakukan orang tua adalah menyuruh anak remaja dengan nada memerintah misalnya, "Bersihkan kamarmu!" atau "Cepat berpakaian!" atau "Jangan terlambat bangun!" Cara ini justru membuat anak jadi tak mempedulikan Anda.
9. Mengganggu
Seperti sarkasme, mengganggu atau menyindir anak remaja akan memberi kesan, Anda meremehkannya. Bila mengganggu menjadi suatu kebiasaan, justru akan menjadi masalah, dan tak akan menyelesaikannya.
10. Berlebihan
"Bereskan kamarmu! Jika tidak, kamu tak akan punya rumah. Tidur saja di emperan!" atau "Kamu memang tak pernah bisa melakukan apa-apa ya?" Anda hanya membesar-besarkan masalah, yang mengakibatkan terhambatnya Anda dalam menyelesaikan masalah.

Sumber: tabloidnova

Tips Agar Anak Bicara Lancar

Orangtua memainkan peranan yang penting dalam mencontohkan cara berkomunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua juga dapat mengajarkan dan mengasah keterampilan anak berbicara. Berikut ini 11 tips untuk meningkatkan kemampuan anak berbicara dengan lancar:

  1. Gunakan kontak mata. Kontak mata adalah alat percakapan terbaik karena berbagai alasan. Ketika Anda mencontohkan kontak mata sementara anak berbicara, Anda berkomunikasi bahwa Anda mendengarkan. Dengan menggunakan kontak mata saat berbicara,

Friday, January 28, 2011

Menumbuhkan Kepatuhan Anak

“Memaksakan pendapat secara kasar kepada anak, bukan merupakan cara efektif untuk menumbuhkan kepatuhan anak”


Keberanian anak mendurhakai orang tuanya kadang kala bukan kesalahan anak semata. Di sana ada andil orang tua. Orang tua sering tidak menyadari bahwa mereka telah membentuk sikap durhaka pada anak-anak mereka sendiri. Mereka lupa bahwa anak yang durhaka adalah korban salah asuh di saat anak masih dalam usia dini.
Terus, bagaimana seharusnya orang tua menanamkan ketaatan pada anak? Apakah dengna kekerasa, atau dengan ancaman dan hukuman.? Sahabat, dibawah ini akan dipaparkan beberapa petunjuk dan saran bagi para orang tua agar anak mau mentaati perintahnya sejak dini dan melenyapkan keinginan anak untuk melawan atau mendurhakainya.
a)    Wibawa Orang Tua.
Seringkali perintah orang tua dianggap sepi oleh anak-anaknya.

Sunday, January 23, 2011

DEFINISI PENDIDIKAN

Pendidikan berasal dari kata Pedagogia (Yunani) yang terdiri dari kata Paedos (anak) dan Agoge (saya membimbing) yang menunjuk kepada seorang pelayan pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak ke dan dari sekolah.
Dalam pengertian yang sederhana dan umum, pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Kalangan para ahli berpendapat tentang hakikat pendidikan dan batasan pengertiannya dan kesemuanya itu sejalan dengan isi hati mereka, menurut arah pandangan, pemahaman terhadap hakikat kehidupan dan tujuan hidup itu.


Menurut Bahasa (Etimologi)
1.    Bahasa Yunani
Berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing.

Thursday, January 13, 2011

Alamat Situs yang berkaitan dengan Pendidikan



Berikut ini saya tampilkan beberapa alamat situs yang berkaitan dengan dubia pendidikan, semoga dapat bermanfaat dan dapat mempermudah pencarian anda tentang pendidikan...