Materi
Tambahan
1. Mujahadah An-Nafs
Terkait mujahadah An-Nafs, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah berkata: “Allah menggantungkan
Hidayah dengan amalan jihad. Maka orang yang paling sempurna hidayah (yang
diperoleh)-nya adalah dia yang paling besar amalan jihadnya. Jihad yang paling
fardhu adalah jihad melawan Hawa Nafsu, melawan Sahwat, melawan Setan, melawan
Rayuan duniawi. Siapa yang sungguh-sungguh dalam jihad melawan keempat hal
tersebut, Allah akan menunjukkan padanya jalan Ridha-Nya yang akan
mengantarkannya ke pintu Surga-Nya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan jihad,
maka ia akan sepi dari Hidayah.
2. Husnudzan
Berprasangka baik dalam islam merupakan hal yang
sangat dianjurkan. Husnudzan terdiri atas 3 macam.
1) Husnudzan Kepada Allah., adalah
menerima segala ketentuan yang telah Allah SWT tetapkan kepada kita. Selalu
bersyukur atas segala kenikmatandan berusaha sabar dalam menghadapi ujian dan
cobaan. Husnudzan kepada Allah dengan meyakini bahwa baik dan buruk, bahagia
dan sengsara, sehat dan sakit, dan lainnya telah ditentukan oleh Allah SWT>
tidak menyalahkan takdir Allah SWT, bahkan menentangnya. Meyakini bahwa dibalik
dari ketentuan-Nya ada hikmah yang dapat diambil pelajara.
Husnudzan kepada Allah dapat diaplikasikan dengan
bersyukur, ibadah, dzikir, berdoa, tawadhu, tawakkal, dll.
2) Husnudzan Kepada Diri Sendiri., mengandung
arti bahwa segala yang melekat pada diri manusia baik dusikai maupun tidak,
merupakan pemberian Allah SWT yang terbaik untuk manusia. Sikap HUsnudzan akan
melahirkan sikap berfikir positif terhadap diri yang dapat memotivasi seseorang
untuk mendayagunakan pemberian Allah SWT pada jalan yang telah ditentukan-Nya
(syariat). Seseorang yang berperilaku husnudzan terhadap diri sendiri tentu
akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat
bagi dirinya,.
Husnudzan Kepada Diri Sendiri dapat diaplikasikan
dengan Percaya diri, Inisiatif, kreatif, Gigih (kerja keras),sabar, tawaduk,
dll.
3) Husnudzan Kepada Orang lain, berarti
berprasangka baik terhadap semua yang dilakukan oleh orang lain. Berprasangka
baik artinya menganggap bahwa apa yang dilakukan orang lain, baik yang terlihat
jahat (kecuali jika jelas bahwa perbuatan tersebut melanggar syariat), apalagi
yang terlihat baik adalah baik.
Husnudzan Kepada Orang lain dapat diaplikasikan dengan
memberi apresiasi terhadap hasil karya orang lain, menghormati, menghargai,
berbuat baik terhadap sesama, saling menolong dalam kebajikan, dll.
3. Ukhuwah
Persaudaraan sesame umat islam (ukhuwah islamiyah)
seharusnya dijaga dengan baik. Ukhuwah / Persaudaraan jika dijaga dengan baik
akan menimbulkan kekuatan. Orang islam yang satu dengan lainnya itu bersaudara. Itu artinya kita harus saling
tolong menolong, saling asah, saling asih, dan saling asuh. Diantara sesame
orang islam tidak boleh saling dengki, iri hati, benci, bertengkar atau saling
bermusuhan.
Oleh karena itu persaudaraan sesame umat islam harus
tercipta agar kehidupan inimenjadi damai, aman, tenteram, dan sejahtera. Ada tiga
jenis ukhuwah yang perlu diketahui, yaitu: ukhuwah islamiyah, ukhuwah
wathoniyah dan ukhuwah insaniyah.
1) Ukhuwah islamiyah, yaitu
persaudaraan sesama umat islam. Persaudaraan ini meliputi seluruh Negara yang
ada orang islamnya. Artinya selama orang beragama islam, walapun ada dinegara
lain, mereka tetap bersaudara.
2) Ukhuwah wathaniyah, yaitu
persaudaraan sesama satu bangsa. Persaudaraan ini terjadi karena satu wilayah/Negara.
Artinya sesame satu Negara adalah saudara, baik beragama islam maupun bukan. Mereka
juga saudara kita, maksudnya sama-sama mempunyai hak dan kewajiban karena kita
satu bangsa (Indonesia)
3) Ukhuwan basyariyah / ukhuwah
insaniyah, yaitu persaudaraan sesama manusia. Persaudaraan ini meliputi seluruh
Negara dan semua agama yang dipeluk. Hal ini Karena kita sama-sama makhluk
ciptaan Allah.
No comments:
Post a Comment